Selasa, 18 Oktober 2011

Memadupadankan Makanan


Mengombinasi rupa-rupa makanan yang mau kita santap dalam waktu bersamaan ternyata ada aturannya. Bila asal memadukan, malah bisa saling menghambat zat aktif di dalamnya. Akibatnya efek sehat yang diinginkan tak bakal didapat. Minum es teh manis seusai bersantap siang, misalnya, merupakan cara keliru yang hampir setiap hari mudah kita temukan atau malah kita lakukan juga. Apanya yang salah? Aturan konsumsi seperti apa yang benar?

Zat Besi vs Tanin/Kafein

Zat besi sangat kita perlukan untuk membentuk hemoglobin, fungsi otot, fungsi otak, fungsi jantung, mengatur suhu tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh sel-sel tubuh, menjaga daya tahan tubuh, mengatasi anemia dan insomnia. Sumber terbaik zat besi di antaranya kacang kedelai, sayuran hijau, bayam, kecambah, buncis, brokoli, daging, udang, sardin, tiram, hati, dll.

Tanin yang antara lain terkandung di dalam teh dan anggur juga bermanfaat karena bersifat antiperadangan, antibakteri, antiviral, antiparasit, dan dapat menghambat pembiakan virus HIV.

Sayangnya, tanin akan menghambat penyerapan zat besi. Jika makanan sumber zat besi dikonsumsi berbarengan dengan minuman atau makanan sumber tanin, bisa membuat tubuh kekurangan zat besi.

Apa saja penghambat penyerapan zat besi?
• Kafein, terkandung dalam cokelat, kopi, softdrink, dll.
• Fosfat, terdapat dalam minuman bersoda, permen jenis tertentu, es krim, daging olahan.
• Polifenol atau fitat, seperti dalam selai kacang, teh, kopi, jus anggur, anggur merah, oregano.
• Kalsium, terdapat dalam susu, keju, dll.
• Peptida yang ada dalam kedelai dan produk olahannya.
• Obat-obatan jenis aspirin dan antasida.
• Sereal tinggi serat yang tidak diperkaya zat besi.

Yang membantu penyerapan zat besi:
• Vitamin C, bisa dari tomat, jeruk, cabai, anggur putih, stroberi.

Jadi, jangan minum teh, kopi, soda, ketika atau setelah mengonsumsi makanan sumber zat besi terutama jenis nonheme (nabati). Penyerapan zat besi heme (hewani) tidak terlalu terpengaruh oleh tanin dari teh. Makanan atau minuman kaya vitamin C juga dapat membantu menetralkan efek tanin.

Yang terbaik tentu minum air putih atau jus jeruk dan buah lain sumber vitamin C (tanpa gula), ketika atau sesudah bersantap menu utama.

Kalsium vs Oksalat

Selain menguatkan tulang mineral, kalsium punya andil dalam menjaga berat badan, menyehatkan jantung, otot, dan persarafan, meringankan sindroma pramenstruasi, dan mencegah kanker kolon. Kalsium terkandung dalam susu dan produk olahannya, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, tahu, ikan teri, dll.

Oksalat merupakan asam organik yang terdapat di tubuh kita, dalam makanan hewani maupun nabati. Kelebihan oksalat di tubuh bisa menyebabkan batu ginjal. Oksalat bisa dijumlah di dalam bir, susu kedelai, susu coklat, buah asam, lemon, anggur ungu, timun, seledri, terung, bit, okra, peterseli, bayam, biji wijen, dll.

Bila makanan tinggi oksalat dikonsumsi bersama makanan atau minuman sumber kalsium, penyerapan kalsium oleh tubuh akan menemui hambatan.

Apa saja penghambat penyerapan kalsium?
• Sodium atau natrium (garam) meningkatkan pengeluaran kalsium bersama urin, sehingga tidak optimal diserap tubuh.
• Obat jenis kortikosteroid menghambat penyerapan kalsium.
• Oksalat akan mendorong hilangnya kalsium dari dalam tubuh.
• Sulfat akan meningkatkan pengeluaran kalsium lewat urin.
• Fosfat/fosfor, terkandung dalam soda dan makanan olahan.
• Serat tak larut dapat menghambat penyerapan kalsium.
• Alkohol menghambat enzim yang dapat mengaktifkan vitamin D, sehingga penyerapan kalsium terganggu.
• Merokok, stres, kurang olahraga membuat tubuh tak efektif menyerap kalsium.

Yang membantu penyerapan kalsium:
• Vitamin D, terdapat dalam kuning telur, minyak ikan, hati, sinar matahari.
• Magnesium, terdapat dalam kacang merah, polong, keju cottage, dll. Tanpa magnesium, kalsium dapat tertimbun di dalam jaringan halus dan menyebabkan artritis. Menjadi sehat jika kalsium terserap ke dalam darah dan tulang.
• Vitamin C, E, K, boron.
• Olahraga juga membantu tubuh menyerap kalsium.

Supaya penyerapan kalsium optimal, hindari konsumsinya bersamaan dengan makanan kaya oksalat. Sebaliknya, padu padakan dengan sumber magnesium, vitamin D, vitamin C, dan nutrisi lain yangg membantu penyerapannya.

Obat vs Teh/Susu

Ada orang yang baru bisa menelan obat jika dibantu segelas teh manis atau susu. Cara ini akan membuat percuma obat yang dikonsumsi karena teh dan susu dapat menghambat penyerapan komponen tertentu di dalam obat, misalnya zat besi dann antibiotika tetrasiklin.

Air putih yang paling netral untuk menghantarkan obat-obatan ke tubuh kita, agar memperoleh manfaatnya. Jika ingin minum teh, kopi, atau susu, tunggu setidaknya satu jam setelah minum obat.

Sebaiknya minum obat juga tidak dilakukan segera setelah sarapan, tetapi tunggu sedikitnya satu jam kemudian. Jika malam biasa minum susu sebelum tidur, usahakan mengonsumsi obatnya satu jam sebelumnya.

Antioksidan vs Susu

Antioksidan adalah sahabat dan pelindung sel-sel tubuh kita dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga dapat mencegah kanker, aterosklerosis, artritis rematoid, alzheimer, dll. Antioksidan terbentuk dari komponen vitamin A, betakaroten, likopen, vitamin E, vitamin C, polifenol, dll. Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan, sayuran, teh hijau, dll.

Secara alami tubuh memproduksi radikal bebas, misalnya sebagai sisa metabolisme. Namun, kondisi tersebut juga diperparah oleh kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, polusi udara, infeksi, stres, radiasi, asbes, paparan sinar matahari.

Para peneliti di Jerman menemukan bahwa protein di dalam susu yang disebun kasein akan mengikat antioksidan (dalam penelitian menggunakan antioksidan dari teh dan bluberi), sehingga tidak efektif dalam membantu memelihara kesehatan tubuh.

Itu sebabnya kita mesti hati-hati mengombinasikan makanan. Jadi minum teh yang kaya antioksidan sebaiknya tidak lagi dicampur susu. Salad bebuahan dan sayuran sumber antioksidan juga jangan lagi ditaburi keju atau susu, supaya antioksidannya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh tubuh.
Sumber: Senior

Tidak ada komentar:

Posting Komentar