Selasa, 18 Oktober 2011

Khasiat Pegagan


Di Indonesia, pegagan sejak zaman dahulu digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit kulit, gangguan saraf, memperbaiki peredaran darah, wasir, demam, pembengkakan hati, bisul, darah tinggi, menambah daya ingat, mengobati campak, amandel, sakit perut, dan kurang nafsu makan. Masyarakat Sunda telah lama pula memanfaatkannya sebagai lalapan.

Di berbagai negara, pegagan sudah secara turun-temurun digunakan sebagai obat tradisional. Di India dan Afrika, pegagan dipakai untuk mengobati penyakit lepra atau kusta.

Perancis sudah menetapkan pegagan sebagai tanaman obat sejak tahun 1884. Daun pegagan juga ditetapkan sebagai obat dalam farmakop di Belanda, Meksiko, Spanyol, Venezuela, dan India. Tangkai pegagan pun telah lama diresmikan sebagai bahan obat di Cina.

Tanaman pegagan atau antanan atau kaki kuda ini (Centella asiatica L.) berasal dari Asia tropis. Tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan India, lalu ke Cina, Jepang, Australia, dan lainnya.

Dalam bahasa Inggris, pegagan disebut broken copper coin, button gas, small-leaved horsehoof grass, Indian pennywort, asya sutasi, brahmi, marsh penny, white rot, buabok. Dalam bahasa Belanda, pegagan disebut indische waternavel atau paardevoet. Sebutan lain gotu kalo (India) dan ji xue cao (Cina).

Antioksidan

Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoiside, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral, zat pahit vellarine, dan zat samak.

Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam aktivitas penyembuhan penyakit, yaitu bersifat antilepra (kusta). Pegagan juga mempunyai kemampuan antioksidan sebesar 88 persen dalam 100 mg/ml ekstrak metanol.

Pegagan juga dapat diandalkan sebagai bahan pangan. Kadar airnya cukup tinggi dan mengandung betakaroten, vitamin B1, B2, B3, dan C. Mineral yang dikandung pegagan adalah kalsium, fosfor, magnesium, mangan, besi, natrium, seng, dan tembaga.

Melebihi ginseng

Kini di Indonesia telah banyak beredar produk olahan herbal dari pegagan. Salah satunya teh herbal dalam bentuk seduh daun celup. Beberapa komponen aktifnya juga telah tersedia dalam bentuk kapsul.

Di Australia telah dibuat obat bernama "Gotu Kola" yang bermanfaat sebagai antipikun dan antistres. Di Indonesia, pegagan telah banyak dimanfaatkan sebagai obat untuk penyembuhan HIV melalui peningkatan ketahanan tubuh pasien.

Di Cina, pegagan bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi darah. Pegagan bahkan dianggap lebih bermanfaat dibandingkan dengan ginko biloba atau ginseng Korea.

Secara empiris, pegagan bermanfaat sebagai penyembuh radang, reumatik, asma, wasir, tuberkulosis, lepra, disentri, demam, pembengkakan lever, bisul, darah tinggi, campak, amandel, penambah selera makan, (Muhlisah, 1995). Pegagan yang manis juga
bersifat mendinginkan, berfungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretik), menghentikan perdarahan (haemostatika), meningkatkan saraf memori, antibakteri, tonik, antikejang, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi (Lasmadiwati et. al., 2003).

Manfaat lainnya, untuk pengobatan sariawan mulut (afthae), infeksi saluran kencing, susah kencing, lever bengkak, mata merah bengkak, campak, penyakit kulit, sakit perut (maag), radang usus, batuk asma dan bronkitis, peluruh air seni, obat kumur, borok atau luka, sakit kepala, menambah nafsu makan, cacingan, kesemutan. Pegagan juga meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises dan salah urat, stamina tubuh, serta menurunkan gejala stres dan depresi.

Fungsi lainnya, memperbaiki dan menguatkan sel-sel kulit, merangsang pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Kandungan saponinnya dapat menghambat produksi jaringan yang berlebihan pads bekas luka, sehingga menghambat keloid.

Obat antilupa

Kandungan triterpenoid pegagan dapat merevitalisasi pembuluh darah, sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar, berefek menenangkan dan meningkatkan fungsi mental. Asiaticoside berfungsi memperbaiki dan menguatkan sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, jaringan ikat, menstimulasi sel darah dan sistem imun, serta antibiotik alami.

Secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi sel hati dari kerusakan akibat racun dan zat berbahaya. Tuberkulosis bisa teratasi dengan hebal pegagan berkat adanya zat asiaticoside yang aktif melawan basil tuberkulosis (Yusuf, 2005).

Vallerin, suatu zat cair berwarna kuning dalam pegagan, juga bersifat antilepra. Kandungan glikosida saponin brahmosida pada pegagan menunjukkan khasiat antiradang. Adanya kalium yang relatif tinggi pada pegagan memberikan efek diuretik, sehingga bisa memberi efek hipotensif atau menurunkan tekanan darah (Yusuf, 2005).

Tak kalah penting, pegagan bisa dikonsumsi sebagai brain tonic atau obat antilupa bagi orang dewasa dan lanjut usia. Berdasarkan pengakuan Agora Health Publishing, pegagan tergolong the most powerful healing herbs atau tanaman obat paling mujarab.

Julukan itu didapat setelah melalui uji klinis pegagan terbukti bisa merevitalisasi pembuluh darah, sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar. Dengan demikian, ada penambahan kapasitas kerja neurotransmitter di otak yang berfungsi untuk mengingat dan belajar. Dengan kata lain, pegagan dapat meningkatkan kerja otak, mempertajam ingatan, serta menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan jiwa.

Ekstrak pegagan dapat memperbaiki jaringan yang mengatur terjadinya proses interaksi di dalam otak. Karena itu, pegagan dapat diberikan kepada penderita insomnia, stres, dan kelelahan mental. Pegagan sangat baik untuk terapi bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental dan hiperaktif.

Tabel. Komposisi gizi per 100 gram pegagan
KomponenKadar per 100 gram berat basah
Energi52 kkal
Kadar air88 g
Protein3 g
Lemak2,7 g
Serat1,92 g
Kadar abu2,54 g
Karbohidrat3,81 g
Mineralper 100 gram berat kering
Kalsium2.425 mg
Fosfor327 mg
Natrium16 mg
Mangan23 mg
Tembaga7 mg
Seng20 mg
Magnesium271 mg
Besi18 mg

Resep Pegagan

Cara tradisional mengolah pegagan untuk mengatasi penyakit:

1. Susah kencing: 30 gr pegagan segar dilumatkan, ditempel di pusar.
2. Demam: segenggam daun pegagan segar ditumbuk, ditambah sedikit air dan garam, disaring. Diminum sebelum sarapan.
3. Darah tinggi: 20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas.
4. Wasir 4-5 batang berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air selama 5 menit. Air rebusan diminum selama beberapa hari.
5. Pembengkakan hati (lever): 240-600 gram pegagan segar direbus, airnya diminum secara rutin.
6. Campak: 60-120 gr pegagan direbus dan airnya diminum.
7. Batuk kering: segenggam pegagan segar dilumatkan dan diperas. Tambahkan air dan gula batu secukupnya, lalu minum.
8. Penambah nafsu makan: 1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas, diminum sehari 1 gelas.

Oleh:
Prof.DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar